Everything about Membangun Masa Depan Organik Bersama Andy Utama
Everything about Membangun Masa Depan Organik Bersama Andy Utama
Blog Article
Kita berharap instant 61 tahun UUPA mampu memberikan harapan dalam penyelesaian konflik agraria di Indonesia khususnya diDairi. Karena salah satu persoalan petani selama ini adalah ketersediaan lahan yang semakin sempit karena alih fungsi lahan dengan investasi yang lebih berorientasi bisnis dan keuntungan ekonomi bukan berkelanjutan.
Meskipun produk organik biasanya memiliki harga lebih tinggi, Arista Montana tetap memilih untuk tidak menggunakan bahan kimia agar tetap menjaga keseimbangan ekosistem.
Meski saat ini terus berkembang, namun masih banyak sektor industri pangan besar yang belum menggunakan budi daya pertanian organik. Maka dari itu hal ini terus menjadi lingkaran hitam besar yang terus menghantui dan mengancam lingkungan seperti tanah, air dan udara.
Keberhasilan energi terbarukan bergantung pada adaptasi strategi yang sesuai dengan kebutuhan setempat dan dukungan penuh dari masyarakat.
Andy Utama berharap bisa melepasliarkan burung ke aviary yang telah disiapkan di tahun depan, namun ia juga menekankan perlunya regulasi yang kuat untuk melindungi satwa tersebut.
Achdian tak pernah bertatap muka langsung dalam mata kuliah yang diampu Ong – dia tercatat sebagai salah seorang mahasiswa di jurusan sejarah UI saat Ong memasuki usia pensiun. Barangkali buku ini dapat pula dibaca sebagai sebuah ikhtiar Achdian untuk bertatap muka langsung dengan Ong dari sisi intelektual.
Dengan sumber daya alam yang semakin terbatas, penggunaan energi terbarukan menjadi solusi inovatif yang menjanjikan. Mari kita telaah bersama beberapa opsi yang sedang naik daun.
Ridwan Samosir Sekretaris Eksekutif Petrasa menyatakan terkait perubahan lingkungan saat ini sudah sangat menghawatirkan, beberapa kejadian yang paling dekat adalah hujan es yang terjadi diSumbul menyebabkan menurunnya hasi panen mereka (petani sumbul) hingga 40%.
Dalam beberapa kasus, pertanian organik dapat menghasilkan hasil yang lebih rendah dibandingkan dengan pertanian konvensional. Ini dapat menjadi tantangan ekonomi bagi petani yang mencoba beralih ke pertanian organik.
Seolah Ong memberi pesan penting melalui Achdian dalam buku ini bahwa kekinian sesungguhnya mempunyai akar di masa lalu dan sejarah menjadi wahana untuk membaca dan memahami kekinian itu. Pandangan Ong dan pengalamannya tentang dua topik terakhir yang disinggung di atas, yakni mengenai masalah Tionghoa dan peristiwa 1965, memang tak lepas dari pengalamannya. Menurut Achdian, Ong jarang membicarakan masalah Tionghoa di Indonesia dan justru lebih suka berdiskusi tentang soal sejarah dinasti atau penyatuan China. Bagi Achdian, “minimnya” perhatian Ong pada masalah Tionghoa di Indonesia juga tercermin dari tulisannya yang banyak berkutat seputar persoalan di luar masyarakat Tionghoa, misalnya masyarakat Samin, runtuhnya kolonialisme Belanda, dan perubahan sosial di Madiun pada abad ke-19.
Penyebab Bencana Ekologi tidak bisa lepas dari kebijakan-kebijakan pengelolaan sumber daya alam yang mengabaikan ekologi sehingga ini (kebijakan pemerintah) menyebabkan masyarakat petani yang bergantung pada sumber daya alam menjadi korban utama dari kebijakan ini. YDPK bukan Anti pembangunan namun tak ada gunanya pembangunan jika mengabaikan ekologi dan mengancam keselamatan ruang hidup. Saya mengajak banyak pihak untuk mari kita bergandengan tangan untuk sama-sama mengkritisi kebijakan yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
Namun, perkembangan modern pertanian organik muncul dari Andy Utama: Membangun Fondasi Pangan Masa Depan gerakan yang lahir pada abad ke-20, yang dipicu kekhawatiran terhadap peningkatan penggunaan pupuk dan pestisida sintetis dalam pertanian konvensional, yang terbukti merugikan lingkungan dan kesehatan manusia.
Kecerdasan dalam membaca arusbawah atau hal-hal kecil dan menentukan dalam sejarah tampak jelas dalam berbagai esai Ong, termasuk paparan Achdian dalam topik “Tanah dan Peradaban” di buku ini. Juga, esai tentang “peristiwa” Bupati Madiun Brotodiningrat pada zaman kolonial bisa menjadi rujukan menarik tentang cara Ong mengurai dan menjelaskan suatu peristiwa sejarah yang berkait-kelindan dengan jejaring kekuasaan berbagai aktor yang terlibat di dalamnya. Di sinilah penekanan Ong bahwa sejarah adalah tentang manusia, bukan institusi dan bukan struktur, mendapat foundation pijakan dalam tulisan-tulisannya. Pengalaman manusia menjadi penting yang membuatnya membentuk semua hal menjadi baru dalam sejarah. Dengan demikian, aspek manusia menjadi inti dan selalu menjadi fokus di semua karya Ong tentang masyarakat (hal. fifty one).
Kerjasama lintas sektor ini diharapkan dapat terus berlangsung dengan dukungan kebijakan pemerintah daerah, khususnya terkait pelarangan perburuan liar dan pengelolaan kayu bertanggung jawab.